Strategis dalam Memasuki Pasar Global, Ekspor, Lisensi, Usaha Patungan, Strategi Perluasan Pasar dan Penentuan Posisi Pasar
I.
Pendahuluan
Strategi global mengasumsikan
produk-produk yang lebih distandarisasi dan kontrol oleh kantor pusat.
Akibatnya, strategi kompetitif disentaralisasi dan dikontrol oleh kantor pusat.
Unit-unit bisnis strategis yang beroperasi di setiap negara diasumsikan saling
tergantung dan kantor pusat berusaha untuk menyatukan bisnis-bisnis yang
tersebar di negara-negara tersebut. Oleh Karena itu, strategi ini menawarkan
produk-produk standar ke berbagai pasar di negara-negara yang berbeda. Jadi
strategi global menekankan pada skala ekonomi dan menawarkan lebih banyak
peluang untuk mendayagunakan inovasi yang dikembangkan pada tingkat perusahaan
atau dalam sebuah negara atau di pasar-pasar lainnya.
Strategi global memiliki resiko yang
rendah, tetapi dapat melewatkan peluang-peluang yang tumbuh di pasar-pasar
lokal, baik karena pasar-pasar itu tidak menunjukkan adanya peluang atau karena
peluang-peluang itu mengharuskan produk-produk tersebut disesuaikan pada pasar
lokal. Akibatnya srategi ini tidak responsive terhadap pasar-pasar lokal dan
sulit dikelola karena kebutuhan untuk mengkoordinasi strategi-strategi tersebut
dan mengoperasikan keputusan lintas negara. Akibatnya, pencapaian kegiatan
operasi yang efisien perlu berbagi sumber daya dan penekanan diberikan pada
koordinasi dan kerjasama antar unit di lintas negara tersebut.
II.
Teori
PILIHAN
STRATEGIS DALAM MEMASUKI :
• PASAR GLOBAL
Pemasaran berskala seluas dunia
Internasional yang terbuka bagi seluruh pelaku usaha. Peluang pasar selalu
terbuka bagi semua pelaku usaha, tak terkecuali di pasar ekspor.
• EKSPOR
Ekspor adalah penjualan barang ke luar
negeri dengan menggunakan sistem pembayaran, kualitas, kuantitas dan syarat
penjualan lainnya yang telah disetujui oleh pihak eksportir dan importir.
Permintaan ekspor adalah jumlah barang/jasa yang diminta untuk dieskpor dari
suatu negara ke negara lain (Sukirno, 2006).
Ekspor merupakan kegiatan produksi
barang di satu negara dan menjual hasilnya di negara lain. Ada 2 aktivitas
ekspor, yaitu :
1. Ekspor
tidak tetap
2. Eskpor
aktif
• LISENSI
Menurut Tjiptono (2008) lisensi
merupakan strategi yang sesuai untuk situasi perusahaan sebagaimana berikut :
1. Perusahaan
memiliki keterbatasan dana ekspor
2. Adanya
larangan atau pembatasan memasuki suatu negara, seperti kuota impor dan tarif.
3. Apabila
Negara tujuan (host country) sensitif terhadap atau bahkan melarang kepemilikan
asing.
4. Melindungi
paten atau merek dagang karena pembatalan perjanjian.
Bentuk-bentuk lisensi :
1. Franchising
(Waralaba)
2. Management
Contract (Kontrak Manajemen)
3. Contract
Manufacturing (Produksi Kontrak)
• USAHA PATUNGAN (Joint Venture)
Budiarto dan Tjiptono (1997)
mengungkapkan joint venture adalah perjanjian kemitraan (partnership) antara
investor asing dan investor lokal setempat untuk mendirikan usaha lokal, yang
keduanya berbagi kepemilikan dan pengendalian.
Keegan dan Green dalam Kristanto (2011)
mengatakan bahwa joint venture adalah sebuah strategi masuk untuk sebuah pasar
host country di mana pihak mitra (lokal) memiliki kepemilikan bersama dalam
sebuah perusahaan yang baru dibentuk.
• STRATEGI PERLUASAN PASAR
Merupakan salah satu usaha yang
dilakukan oleh perusahaan untuk meningkatkan penjualan atas produk yang sudah
ada pada pasar yang baru.
• PENENTUAN POSISI PASAR
Segala upaya untuk mendesain produk
serta merek agar dapat menempati sebuah posisi yang unik dibenak konsumen (Philip
Kotler, ).
Menurut Al Ries dan Jack Trout pada
tahun 2001, strategi positioning merupakan strategi yang berusaha menciptakan
diferensiasi yang unik dalam benak pelanggan sasaran, sehingga terbentuk citra
(image) merek atau produk yang lebih unggul dibandingkan dengan produk pesaing.
Strategi-strategi yang kini dipakai oleh
banyak perusahaan untuk melakukan ekspansi yaitu :
1. PASAR
GLOBAL
Strategi ini menawarkan bagaimana
perusahaan menciptakan suatu nilai yang unggul dari pesaing dengan transfer
keahlian dan produk yang bernilai kepada pasar asing, dimana dibidang ini
merupakan kelemahan pesaing dan kompetisi inti ini tidak dimiliki oleh pesaing.
2. EKSPOR
Mempertahankan produksi berbasis
nasional dan mengekspor barang-barang ke pasar luar negeri dengan menggunakan
jalur pengawasan distribusi. Dengan memakai pabrik dalam negeri (domestik)
sebagai suatu basis produksi untuk mengekspor barang-barang keluar negeri
adalah suatu strategi yang terbaik untuk mengejar penjualan internasional.
Keuntungan dan strategi ekspor ini antara lain; meminimumkan risiko dan
persyaratan modal dan meminimumkan investasi secara langsung di negara – negara
asing. Strategi ekspor rentan ketika biaya produksi :
·
Di dalam negeri jauh lebih tinggi
daripada di negara-negara asing di mana saingan memiliki tanaman
·
Biaya pengiriman produk ke pasar luar
negeri jauh relatif tinggi
·
Pergeseran buruk terjadi pada nilai
tukar mata uang.
3. LISENSI
Strategi ini dilakukan jika perusahaan
mempunyai kemampuan secara teknis tetapi tidak mempunyai kemampuan secara
internasional untuk memasuki pasar luar negeri dan adanya kegiatan untuk
menghindari risiko pada saat mengirimkan atau memasukkan sumberdaya ke pasar
yang mana tidak lazim, kondisi politik yang mudah berubah dan ketidakstabilan
ekonomi.
4. USAHA
PATUNGAN (JOINT VENTURE)
Salah satu cara yang efektif untuk
membatasi ekspor modal dalam pasar global adalah membangun usaha patungan,
terutama, terutama dengan mitra bisnis lokal. Usaha patungan bisa
bermacam-macam bentuknya, tergantung tujuan perusahaan, persyaratan modal usaha
bersangkutan dan peraturan pemerintah menyangkut kepemilikan asing. Selain itu,
motivasinya pun bisa beraneka ragam diantaranya :
Untuk mendapatkan akses pasar,
memperluas rentang produk, membentuk atau mempengaruhi struktur pasar, mencapai
tingkat kecepatan (dalam hal inovasi dan memasuki pasar) yang lebih besar
meingkatkan efisiensi dan atau meningkatkan kompetensi dan sumber daya
organisasi. Bentuk usaha patungan adalah kerja sama antara dua perusahaan
swasta. Misalnya sebuah perusahaan membuka usaha patungan dengan perusahaan
dengan perusahaan lokal di negara lain. Kerap kali perusahaan asing memberikan
kontribusi berupa keahlian produksi dan teknologi, serta kadangkala nama merek
dan reputasi perusahaan, sedangkan mitra lokalnya menyediakan akses ke jaringan
distribusi dan pengetahuan serta pemahaman atas lingkungan pasar setempat.
Strategi usaha patungan memberikan sejumlah keuntungan sebagai cara memasuki
pasar luar negeri.
5. STRATEGI
PERLUASAN PASAR
secara ekstensif melakukan kostumisasi
terhadap produk dan strategi pemasarannya kearah kondisi nasional yang berbeda
dimana value creation juga diciptakan pada kegiatan produksi, pemasaran, penelitian
dan pengembangan di setiap negara yang di jadikan pasar global.
6. PENENTUAN
POSISI PASAR
Merupakan tindakan yang sangat penting
dan paling menantang dalam program pemasaran suatu produk merasakan bahwa merek
sebagai hal yang berbeda dari merek pesaing.
III.
Analisis
Untuk
mengekspansi pasar global harus memiliki strategi yang tidak sembarangan,
karena di dalam pasar global memiliki banyak tantangan. Sehingga kita harus
menyiapkan strategi yang agar perusahaan kita dapat survive di pasar global.
• PASAR
GLOBAL
PT.
UNILEVER INDONESIA Tbk. Perusahaan ini berdiri pada tanggal 5 desember 1993.
PT. UNILEVER INDONESIA Tbk. Bergerak dalam bidang “Home and Personal Care” dan
juga merambah produk makanan serta es krim di Indonesia. Perusahaan ini sudah
memproduksikan berbagai produk yang tidak hanya terkenal di Indonesia saja,
melainkan juga di tingkat dunia seperti: Pepsodent, Pond’s, Lux, Lifebuoy,
Dove, Sunsilk, Rexonna, Rinso, Clear, Vaseline, Molto dll. Salah satu taktik pemasaran
globalnya ada dengan beriklan di TV lokal dan TV nasional secara masif dan
intens.
• EKSPOR
Sawit
merupakan tumbuhan industri potensial penghasil minyak untuk memasak, minyak
industri, maupun bahan bakar (biodiesel). Sawit Indonesia mendominasi pasar
dunia dengan produksi 31 juta ton per tahun, berasal dari tanah Kalimantan,
pantai timur Sumatera, Jawa dan Aceh.
• LISENSI
Perusahaan
IKEA telah bekerja sama dengan Cina sebagai pemasok barang mentah, memiliki
pabrik pembuatan di daerah Eropa Timur, hingga mendistribusikan produksinya di
340 toko pada 28 negara di dunia. Melalui strategi pemasaran sejenis, yaitu
membuka showroom dengan interior berwarna biru dan kuning, IKEA mampu
memanfaatkan globalisasi dengan baik. Pasar pun dapat mencapai target secara
optimal. Fragmentasi produksi hingga pemasaran produk yang dilakukan IKEA
merupakan contoh nyata value chain.
• USAHA
PATUNGAN
PT
Kino Indonesia Tbk. (KINO) membentuk dua perusahaan patungan di Indonesia dan
Thailand bersama dengan Malee Capital Company Limited untuk mendorong penjualan
produk perawatan dan pemeliharaan tubuh serta minuman.
• STRATEGI
PERLUASAN PASAR
PT
Carrefour Indonesia membuka berbagai gerai ritel barunya di berbagai kota besar
di Indonesia. Saat ini Carrefour telah memiliki 30 Toko di Indonesia.
• PENENTUAN
POSISI PASAR
Majalah
Tempo mensosialisasikan bahwa majalah mereka seru untuk dibaca dan diperlakukan
oleh semua orang. Untuk itu, mereka harus bisa mempertahankan positioning
mereka bahwa majalah mereka seru untuk dibaca dan diperlukan.
IV.
Referensi
:
Internet:
Buku:
Budiarto, T. Dan F. Tjiptono.
1997. Pemasaran Internasional.
Yogyakarta : BPFE.
Sukirno, Sadono. 2006. Ekonomi Pembangunan. Jakarta : Kencana.
Tjiptono, Fandy. 2008. Strategi Pemasaran Edisi 3. Yogyakarta :
ANDI.
Komentar
Posting Komentar