PRINSIP - PRINSIP ETIKA BISNIS DAN ETIKA PROFESI
Pengertian
Etika Bisnis
Secara sederhana yang dimaksud dengan
etika bisnis adalah cara-cara untuk melakukan kegiatan bisnis, yang mencakup
seluruh aspek yang berkaitan dengan individu, perusahaan, industri dan
juga masyarakat. Semua ini mencakup bagaimana kita menjalankan bisnis secara
adil, sesuai dengan hukum yang berlaku, dan tidak tergantung pada kedudukan
individu ataupun perusahaan di masyarakat.
Etika
bisnis lebih luas dari ketentuan yang diatur oleh hukum, bahkan merupakan
standar yang lebih tinggi dibandingkan standar minimal ketentuan hukum, karena
dalam kegiatan bisnis seringkali kita temukan wilayah abu-abu yang tidak
diatur oleh ketentuan hukum.
Beberapa
hal yang mendasari perlunya etika dalam kegiatan bisnis:
- Selain mempertaruhkan barang dan
uang untuk tujuan keuntungan, bisnis juga mempertaruhkan nama, harga diri,
bahkan nasib manusia yang terlibat di dalamnya.
- Bisnis adalah bagian penting dalam
masyarakat.
- Bisnis juga membutuhkan etika yang
setidaknya mampu memberikan pedoman bagi pihak – pihak yang melakukannya.
Prinsip-Prinsip
Pelaku Bisnis
Dalam
etika bisnis berlaku prinsip-prinsip yang seharusnya dipatuhi oleh para pelaku
bisnis. Menurut Sonny Keraf, prinsip dimaksud adalah :
- Prinsip Otonomi,
yaitu kemampuan mengambil keputusan dan bertindak berdasarkan kesadaran
tentang apa yang baik untuk dilakukan dan bertanggung jawab secara moral
atas keputusan yang diambil.
- Prinsip Kejujuran,
bisnis tidak akan bertahan lama apabila tidak berlandaskan kejujuran
karena kejujuran merupakan kunci keberhasilan suatu bisnis (misal,
kejujuran dalam pelaksanaan kontrak, kejujuran terhadap konsumen, kejujuran
dalam hubungan kerja dan lain-lain).
- Prinsip Keadilan,
bahwa tiap orang dalam berbisnis harus mendapat perlakuan yang sesuai
dengan haknya masing-masing, artinya tidak ada yang boleh dirugikan
haknya.
- Prinsip Saling Mengutungkan,
agar semua pihak berusaha untuk saling menguntungkan, demikian pula untuk
berbisnis yang kompetitif.
- Prinsip Integritas Moral,
prinsip ini merupakan dasar dalam berbisnis dimana para pelaku bisnis
dalam menjalankan usaha bisnis mereka harus menjaga nama baik perusahaan
agar tetap dipercaya dan merupakan perusahaan terbaik.
Di
samping 5 prinsip diatas, dalam menciptakan etika bisnis ada beberapa hal yang
juga perlu diperhatikan, antara lain adalah:
- Pengendalian diri
- Pengembangan tanggung jawab sosial
(social responsibility)
- Mempertahankan jati diri dan tidak
mudah untuk terombang-ambing oleh pesatnya perkembangan informasi dan
teknologi
- Menciptakan persaingan yang sehat
- Menerapkan konsep “pembangunan
berkelanjutan”
- Menghindari sifat 5K (Katabelece,
Kongkalikong, Koneksi, Kolusi, dan Komisi)
- Mampu menyatakan yang benar itu
benar
- Menumbuhkan sikap saling percaya
antara golongan pengusaha kuat dan golongan pengusaha ke bawah
- Konsekuen dan konsisten dengan
aturan main yang telah disepakati bersama
- Kembangkan kesadaran dan rasa
memiliki terhadap apa yang telah disepakati
- Perlu adanya sebagian etika bisnis
yang dituangkan dalam suatu hokum positif yang berupa peraturan
perundang-undangan
Penerapan
etika bisnis sangat penting terutama dalam menghadapi era pasar bebas dimana
perusahaan-perusahaan harus dapat bersaing berhadapan dengan kekuatan
perusahaan asing. Perusahaan asing ini biasanya memiliki kekuatan yang lebih
terutama mengenai bidang SDM, Manajemen, Modal dan Teknologi.
Pengertian
Profesi
Profesi
adalah kata serapan dari sebuah kata dalam bahasa Inggris “Profess”, yang dalam
bahasa Yunani adalah “Επαγγελια”, yang bermakna: “Janji untuk memenuhi
kewajiban melakukan suatu tugas khusus secara tetap/permanen”.
Profesi
adalah pekerjaan yang membutuhkan pelatihan dan penguasaan terhadap suatu
pengetahuan khusus. Suatu profesi biasanya memiliki asosiasi profesi, kode
etik, serta proses sertifikasi dan lisensi yang khusus untuk bidang profesi
tersebut. Contoh profesi adalah pada bidang hukum, kedokteran, keuangan,
militer, teknik dan desainer.
Pekerjaan
tidak sama dengan profesi. Istilah yang mudah dimengerti oleh masyarakat awam
adalah: sebuah profesi sudah pasti menjadi sebuah pekerjaan, namun sebuah
pekerjaan belum tentu menjadi sebuah profesi. Profesi memiliki mekanisme serta
aturan yang harus dipenuhi sebagai suatu ketentuan, sedangkan
kebalikannya, pekerjaan tidak memiliki aturan yang rumit seperti itu. Hal
inilah yang harus diluruskan di masyarakat, karena hampir semua orang
menganggap bahwa pekerjaan dan profesi adalah sama.
Prinsip
– Prinsip Etika Profesi
Dalam
tuntutan professional sangat erat hubungannya dengan suatu kode etik untuk
masing-masing profesi. Kode etik itu berhubungan dengan prinsip etika tertentu
yang berlaku untuk suatu profesi.
Prinsip-prinsip
etika pada umumnya berlaku bagi semua orang, serta berlaku pula bagi kaum
professional. Prinsip-prinsip etika profesi adalah :
- Prinsip Tanggung Jawab ; Yaitu
salah satu prinsip pokok bagi kaum profesional. Karena orang yang
professional sudah dengan sendirinya berarti bertanggung jawab atas
profesi yang dimilikinya. Dalam melaksanakan tugasnya dia akan bertanggung
jawab dan akan melakukan pekerjaan dengan sebaik mungkin, dan dengan
standar diatas rata-rata, dengan hasil maksimal serta mutu yang terbaik.
- Prinsip Keadilan ; Yaitu
prinsip yang menuntut orang yang professional agar dalam melaksanakan
profesinya tidak akan merugikan hak dan kepentingan pihak tertentu,
khususnya orang-orang yang dilayani dalam kaitannya dengan profesi
yang dimilikinya.
- Prinsip Otonomi ; Yaitu
prinsip yang dituntut oleh kalangan professional terhadap dunia luar agar
mereka diberikan kebebasan sepenuhnya dalam menjalankan profesinya. Sebenarnya
hal ini merupakan konsekuensi dari hakekat profesi itu sendiri. Karena
hanya mereka yang professional ahli dan terampil dalam bidang profesinya,
tidak boleh ada pihak luar yang ikut campur tangan dalam pelaksanaan
profesi tersebut.
- Prinsip Integritas Moral ; Yaitu
prinsip yang berdasarkan pada hakekat dan ciri-ciri profesi di atas,
terlihat jelas bahwa orang yang professional adalah juga orang yang
mempunyai integritas pribadi atau moral yang tinggi. Oleh karena itu
mereka mempunyai komitmen pribadi untuk menjaga keluhuran profesinya, nama
baiknya, dan juga kepentingan orang lain maupun masyarakat luas.
Komentar
Posting Komentar