NORMA, MORAL, DAN ETIKA DALAM BISNIS GLOBAL
NORMA, MORAL, DAN
ETIKA DALAM BISNIS GLOBAL
A. Etika Bisnis di Dunia Usaha untuk
Pembangunan
Etika bisnis
mulai ramai dibicarakan pada tahun 80-an. Hal ini disebabkan karena adanya
penyimpangan yang melibatkan pelaku bisnis di Perusahaan Internasional. Dengan
adanya etika bisnis yang baik dan didukung oleh tata kelola perusahaan yang
baik, maka para pelaku bisnis dikomunitas akan berjalan dengan baik. Hal ini
juga membantu pembangunan di Negara jika para pelaku bisnis dapat memberikan
profit dan roda perekonomian dapat berjalan. Jika tidak ada etika bisnis maka
banyak cara penyimpangan yang dilakukan seperti penyuapan, hadiah, dan
lain-lain.
Untuk
mengawasi perilaku-perilaku penyimpangan dari pelaku bisnis maka pemerintah
membentuk Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan Pengadilan Tindak Pidana
Korupsi (Tipikor) untuk menerapkan Corporte Governance. Namun para pelaku
bisnis nakal masih banyak mengabaikan etika bisnis, khususnya penyuapan dan
pemerasan. Hal ini meningkatkan biaya operasional perusahaan sehingga
perusahaan tidak efisien dalam menjalankan tugasnya.
Etika bisnis
dapat ditinjau dari dua perspektif yaitu Makro dan Mikro.
1. Perspektif Makro
Dimana
pertumbuhan pembanguan suatu Negara tergantung pada efetivitas dan efesiensi
sistem pasar dalam mengalokasikan barang dan jasa. Apabila dari salah satu
subsistem melakukan perilaku yang tidak etis, maka dapat mempengaruhi
keseimbangan sistem dan menghambat pertumbuhan sistem secara makro. Adapun
contoh-contoh perilaku tidak etis dalam perspektif makro, antara lain
penyuapan, tindakan pemaksaan, informasi palsu, pencurian dan penggelapan.
2. Perspektif Mikro
Didalam
lingkup perilaku etis perspektif mikro identik dengan kepercayaan dimana
terdapat rantai relasi yaitu pemasok, perusahaan, konsumen dan karyawan yang
saling berhubungan. Para relasi haruslah menjaga etika, sehingga kepercayaan
hubungan bisnis dapat berjalan dengan baik. Mempunyai perilaku etis merupakan
salah satu komponen utama dalam membangun reputasi perusahaan karena setiap
perusahaan ingin bekerja sama dengan perusahaan yang dapat dipercaya dan
kepercayaan tersebut tidak dapat diciptakan dalam waktu singkat. Seperti
hubungan dengan pihak perbankan, memasukan etika bisnis dalam mempertimbangkan
pengesahan permohonan kredit setelah melaksanakan prinsip-prinsip Corporate
Social Responsibility.
Dalam skala
global mereka menyadari perilaku konsumsi dapat berpengaruh terhadap keadilan
dan kerusakan lingkungan oleh sebab itu masyarakat mulai selektif dalam
mengkonsumsi barang/jasa dan menolak produk dari pabrik yang tidak memberi upah
kepada buruh. Sedangkan skala internal menerapkan etika untuk meningkatkan
kinerja dan loyalitas karyawan terhadap perusahaan karena dengan banyaknya
kompetisi akan cenderung banyak penyimpangan norma-norma etika. Dengan
kompetisi yang tingi perusahaan yang dapat bertahan salah satu syaratnya adanya
etika perusahaan.
B. Menegakan Etika Bisnis
Bagi pelaku
bisnis yang terpenting adalah bagaimana menempatkan etika pada kedudukan yang
pantas dalam kegiatan bisnis dengan tugas berorientasi pada norma-norma moral.
Tolak ukur dalam etika bisnis adalah standar moral dalam mengambil keputusan.
Terdapat dua
prinsip dalam dimensi etis bagi pelaku bisnis untuk mengambil keputusan, antara
lain :
1. Prinsip Konsekuentialis
Konsep etika
ini fokus pada konsekuensi atau dari keputusan yang diambil. Misalnya,
keputusan mengalirkan lumpur panas ke laut. Kemudian penilaian etis ini diukur
dari dampak terhadap kerusakan lingkungan dan kerugian masyarakat.
2. Prinsip Nonkonsekuentialis
Konsep etika
ini fokus pada penilaian etis pada rangkaian peraturan yang digunakan sebagai
petunjuk pengambilan keputusan. Hal ini lebih didasarkan pada alasan, bukan
pada akibatnya. Misalnya prinsip Hak dan Prinsip Keadilan.
C. Prinsip Penerapan Etika Bisnis
Didalam dunia
bisnis kita harus mengoperasionalkan etika bisnis untuk diterapkan dalam
pekerjaan sehari-hari agar dapat bertahan didalam dunia bisnis mengingat
persaingan yang sangat ketat. Adapun prinsip-prinsip dalam menerapkan etika bisnis
yang positif, sebagai berikut:
1. Etika bisnis dibangun
berdasarkan etika pribadi
2. Etika bisnis berdasarkan
pada fairness
3. Etika bisnis membutuhkan
integritas
4. Etika bisnis membutuhkan
kejujuran
5. Etika bisnis harus dapat
dipercaya
6. Etika bisnis membutuhkan
peranan bisnis
7. Etika bisnis diterapkan
secara internal dan eksternal
8. Etika bisnis membutuhkan
keuntungan
9. Etika bisnis berdasarkan
nilai
10. Etika bisnis dimulai dari pimpinan
D. Dampak Pembangunan Ekonomi Terhadap
Lingkungan Hidup
Dengan
meningkatnya pertumbuhan ekonomi di dunia bisnis tentu berpengaruh terhadap
keadaan lingkungan hidup khususnya industri yang megolah kekayaan alam seperti
pertambangan. Oleh karena itu pemerintah membuat aturan-aturan dan
sanksi-sanksi hukum bagi pelaku bisnis yang melanggar. Jika pelaku bisnis
memiliki etika yang baik maka pelaku bisnis akan mempunyai tanggung jawab
dimana tidak hanya mengambil keuntungan saja. Contohnya dalam menerapkan
Corporate Social Responsibility ( CSR ).
Sedangkan
pembangunan adalah milik masyarakat ( Community base development ). Oleh karena
itu agenda pemberdayaan ekonomi harus memihak pada kepentingan masyarakat untuk
mewujudkan kesejahteraan secara adil.
Sumber : http://sellairawanetikaprofesi.blogspot.co.id/2015/10/norma-moral-dan-etika-dalam-bisnis.html
Komentar
Posting Komentar